Pak Nadiem, Ada Masalah Apa Kamu Dengan Pramuka ?

Pagi tadi saya dikagetkan dengan berita dibeberapa media online menyoal kebijakan Pak Nadiem Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi terkait penghapusan Pramuka sebagai Ekstrakulikuler wajib pada sekolah. Sepintas dalam fikiran saya, Ini Nadiem ada masalah apa dengan pramuka yah ?

Sepertinya Pak Nadiem memang tidak paham apa itu pramuka, orang macam ini dijaman sekolahan tergolong siswa yang kurang bahagia dan mempunyai sentimen sendiri terhadap pramuka.

Pak Nadiem, Kegiatan kepramukaan di sekolah itu sangat mendukung pendidikan karakter yang saat ini mengedepankan kurikulum merdeka belajar. Pengalaman saya sebagai anak pramuka bahwa semua aktivitas kepramukaan itu berlandaskan dengan semangat gotong royong, tenggang rasa, toleransi dan kreativitas, dan ini sangat sejalan dengan pembangunan karakter anak bangsa yang sedang digalakkan pemerintah saat ini.

Pak Nadiem, Pendidikan Pramuka itu justru perlu digalakan saat ini ditengah gempuran game online atau hal-hal lain yang berdampak pada buruknya kualitas moral anak bangsa. lantaran banyak orang tua yang khawatir akan perkembangan anak-anaknya yang kehilangan karakter Pancasila dan lupa akan budaya Indonesia, justru keberadaan pramuka sangat membantu orang tua siswa dalam pembangunan karakter peserta didik, karena anak pramuka tidak mengenal Tawuran, bahkan setiap anak pramuka itu terampil dan berbudi pekerti.

Pak Nadiem, Ketika Pramuka di Hilangkan dari Ekstrakulikuler Wajib dalam sekolah apakah ada jaminan bahwa terobosan anda dapat melampauhi kontribusi pramuka dalam pembangunan karakter peserta didik sekolah ?

Pak Nadiem, Pramuka adalah benteng Terakhir Instrumen bagi dunia pendidikan dalam menanamkan disiplin, pendidikan karakter, keterampilan, gotong-royong dan semua hal yang termaktub dalam Dasadharma Pramuka dan Trisatya nya.

Pak Nadiem, Keberadaan Pramuka telah berlangsung selama puluhan tahun, terus dan masih sangat relevan dengan kebetuhan asupan moral dan karakter anak bangsa saat ini dan kedepannya. Telah banyak tokoh yang lahir dari labiratorium pramuka, bahkan kontribusinya belum tentu bisa terbayarkan. Saat ini pramuka perlu perhatian khusus terhadap kesejahteraan infrastruktur penopangnya.

MUHAMAD IKRAM PELESA
Alumni Raimuna Nasional 2008
Ketua DKR Kec. Kadia – Kendari 2010

sultrakunews.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait: