
Wakatobi-sultrakunews.com -Rapat klarifikasi terkait pembagian mesin diesel yang digelar di Kantor Desa Mantigola pada Sabtu (16/08/2025) berakhir ricuh. Rapat yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa, Nurdin, justru memicu adu mulut antarwarga dan nyaris berujung bentrokan fisik.
Sejumlah masyarakat mengaku kecewa karena rapat tidak menghasilkan penjelasan yang jelas, melainkan menimbulkan kekacauan. Mereka menuntut penjelasan Kepala Desa terkait pembagian 13 unit mesin diesel yang bersumber dari anggaran APBDes 2025 dengan total Rp195 juta. Dari jumlah tersebut, 10 unit berkapasitas 30 PK dan 3 unit berkapasitas 26 PK.
Sesuai hasil musyawarah Badan Permusyawaratan Desa (BPD), seharusnya 10 kelompok masyarakat menerima mesin tersebut. Namun, hanya 6 kelompok yang mendapatkannya. Sementara 7 unit lainnya justru diberikan kepada perorangan yang tidak terdaftar sebagai penerima, bahkan tanpa sepengetahuan BPD.
“Saya kecewa dengan kepala desa atas putusannya, apalagi sampai menimbulkan kekacauan di rapat,” ujar salah seorang warga, Pak Bocco, usai rapat.
Kekisruhan tersebut semakin memicu reaksi masyarakat. Mereka menilai Kepala Desa lebih mementingkan kelompok atau golongannya sendiri, sehingga merugikan kelompok yang sah sebagai penerima bantuan mesin diesel tahun 2025.
Selain itu, warga juga menilai Kepala Desa tidak transparan dalam proses pembagian, karena tidak melibatkan BPD, pihak pengawas dari kecamatan, maupun pendamping desa. Hal ini semakin memperkuat dugaan adanya kongkalikong antara Kepala Desa dengan kelompok yang pro terhadap kebijakan tersebut.
(Harys)